Wednesday, April 27, 2011

CAHAYA CINTA

Sorot mata yang memancar berwarna kuning keemasan,cahayanya bagaikan kemilau permata,menggugah hati bagi siapa yang melihatnya, terkadang ia di halangi oleh awan-awan yang mengganggu pandangan. Awan-awan itu mungkin cemburu kepadaku sehingga dengan sengaja awan-awan itu menghalangi pandanganku yang tertuju kepada sorot mata itu. Sorot mata itu begitu indah berwarna kuning keemasan. Namun bila aku terlalu lama memandanginya maka matakku yang bisa di bikin buta olehnya. Sekarang aku sadar bahwa awan-awan itu tidak lah cemburu kepadaku, melainkan mereka hendak melindungi mataku dari bahaya kilauan yang begitu indah berwarna kuning keemasan. Kilauan itu adalah sinar mentari yang hendak menuju ke peraduannya.

Begitupun dengan cinta kawan, pancaran cahaya cinta yang di pantulkan kepada siapa yang merasakannya terasa begitu indah. Sehingga apabila ada orang yang hendak menghalangi cinta itu, entah itu saudara, sahabat dan juga teman dekat. Maka kita akan merasa bahwa itu adalah awan penghalang yang cemburu terhadap kita yang sedang memandang indahnya cinta. Padahal tidak lain mereka bertujuan untuk melindungi pandangan kita tentang bahaya cinta. Cinta memang indah di pandang oleh mata, tetapi apabila kita berlebihan dalam memandangnya maka cinta itu adalah cahaya yang berbahaya yang bisa mambutakan mata hati kita. Sepatutnya pandangan mata hati kita di tunjukan kepada sumber cahaya cinta, sumber yang memiliki cinta yaitu Allah SWT. Cinta pula sepatutnya disalurkan melalui syariat-syariatNya, sehingga apabila kita hendak menikmatinya maka keberkahanlah yang kita dapatkan dan pahala yang besar dari Allah SWT. Namun apabila cinta di salurkan dengan tidak mengikuti syariatNya atau dengan mengikuti hawa nafsu dunia belaka maka akan celaka lah orang yang menurutinya.

“mencintai yang di cintai oleh yang tercinta adalah bagian dari mencintai yang tercinta”.

0 comments:

Post a Comment