Tuesday, April 12, 2011

Dari Doha Untuk Bunda

Bunda teringat dua tahun yang lalu saat burung besi yang nanda tumpangi mendarat mencengkram kerikil panas sehingga memercikan bunga api.

Saat itu nanda baru tiba di sebuah negeri, negeri yang konon katanya adalah tempat tinggal para nabi. Negeri yang merupakan harapan nanda untuk merubah nasib hidup ini.

Di negeri yang kilau terik matahari nya ini bisa membakar pori-pori.
Di negeri yang memang terkenal dengan banyak nya bidadari.
Di negeri yang jika malam bertabur bintang-bintang berkilauan.
Seakan negeri ini memang tidak pernah di lewati oleh awan.
Tetapi di negeri ini banyak sekali hartawan.
Walaupun terkadang aneh karena tidak di imbangi oleh banyaknya orang yang dermawan.
Di negeri ini lah nanda melabuhkan diri, mencari jati diri.

Negeri yang di datangi oleh ribuan penduduk dunia.
padahal negri ini tidak punya apa-apa tanpa sebuah karunia.
karunia yang Allah limpahkan berupa minyak dan gas.
namun negeri ini begitu kaya,sehingga banyak penduduk dunia mengadu nasib padanya.

Berbeda dengan negri kita bunda.
negri sejuk, subur, kaya, makmur.
negri yang tongkatpun bisa jadi tanaman.
namun banyak sekali orang kelaparan.

yang lebih para lagi pejabat negri kita bunda.
mereka bersenang-senang di atas penderitaan.
penderitaan rakyat yang menjadi kuli dan TKI di negeri ini.
dan penderitaan rakyat di peras dengan pajak yang menguras.
namun mereka bersenang-senang di atas meja sidang.
itu lah negeri kita kita bunda.
negeri yang kelakuan pejabatnya seperti lintah penghisap darah.

namun nanda tetap mengagumi negeri kita bunda.
negeri tumpah darah nanda.
nanda akan berusaha sekuat tenaga untuk berbakti kepadanya.
nanda pasti kembali ke pangkuan ibu pertiwi.

kembali ke negeri ini bunda.
jarak negri ini begitu dekat dekat kota mekkah dan madinah.
dua kota suci yang sangat nanda kagumi.
kota yang senang tiasa selalu memberikan kesejukan dan ketenangan.
di kota ini lah nabi Muhammad di lahirkan dan di besarkan.

Bunda ingin sekali nanda kembali ke kota mekkah dan madinah ini.
namun tidak sendiri, nanda ingin bersama bunda, bersama dinda dan juga bersama ayahanda.
Mudah-mudahan Allah mengabulkan doa-doa nanda.
Mudah-mudahan Allah meringankan jalan-jalannya.
dan semoga Allah selalu memberi keberkahan kepada kita semua.
Amin...!!!





0 comments:

Post a Comment