Friday, April 22, 2011

Di penghujung pintu tobat

Suatu hari di negeri yang tandus, terdampar sekelompok pemuda tanpa bekal dan peralatan yang cukup. Mereka sangat kehausan dan kelaparan. Tidak ada yang bisa mereka makan kecuali kaktus-kaktus yang berserakan. Satu orang di antara mereka benar-benar sudah sakaratul maut, nyawa benar-benar sudah terasa di ujung tenggorokannya.

Disaat itu dia hanya pasrah meratapi takdirnya yang akan menjemput kematian. Berbagai dosa yang pernah dia lakukan seakan menari-nari di kepalanya. Dia menangis, dia tidak bisa membayangkan apakah dia akan masuk surga atau tidak ? Rasanya sangat sedikit kebaikan yang pernah dia lakukan di banding kejahatan yang selalu menemani hari-harinya.

Rasanya mustahil jika dia akan mendapatkan surga yang indah. Seujung kuku pun mungkin dia tidak akan bisa merasakan bau harumnya. Kemudian dia teringat sesuatu yang belum pernah ia bayangkan sebelumnya, sesuatu yang mungkin bisa menolongnya, yaitu Rahmat dari tuhan semesta alam. Mungkin hampir terlambat tobat itu untuknya tapi dia merasa napas masih bisa di hirupnya, itu artinya dia masih punya kesempatan untuk mengucapkan "La illahaillahu Muhammaduraulullah, Astagfirullahaladzim 3x" lalu dia menghembuskan napas terakhirnya.

Saudaraku terkadang kita lupa akan jati diri kita. kita terlalu terlena dengan nikmatnya dunia kemudian kita lupa dan lalai kepadaNya. Hingga kita di hadapkan kepada sebuah kematian barulah kita sadar dan mau bertobat. itu masih lebih baik, jika di penghujung usia kita masih sadar akan dosa-dosa kita, itu artinya Allah masih menyayangi kita karena masih memberi kita kesadaran akan kebesaranNya. Namun apa yang terjadi jika di ujung usia kita, kita di hadapkan pada sesuatu yang sulit. Sesuatu yang bisa menutupi hati nurani kita untuk mengingatNya, yaitu dosa-dosa yang terlalu menggunung. sehingga menghalangi jalan hidayah kita dan kita meninggal dalam keadaan hina dina, mati dalam keadaan Suulkhotimah, Naudzubillah !!

untuk itu janganlah kita menunggu tobat sampai nyawa hendak keluar dari raganya. akan tetapi segeralah bertobat mumpung hayat masih di kandung badan, mumpung kita masih sehat wal afiat, karena kita tidak tahu kapan malaikat Izro'il akan datang menjemput nyawa kita. Segeralah siapkan segala amal kebajikan karena itu akan menjadi lampu penerang kita pada perjalanan menuju surga.

Yaa Allah matikanlah kami dalam keadaan Khusnulkhotimah, Amin !!

Sedikit cerita yang mungkin bisa membuka hati kita untuk selalu menapaki jalan keridhoanNya.

0 comments:

Post a Comment