Monday, November 30, 2015

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

Harfa (Harafan Dhuafa) merupakan lembaga non profit yang berkonsentrai pada pemberdayaan kaum dhuafa sejak tahun 2004 melalui pengelolaan jakat, infaq, shodaqoh, wakaf, hibah dan dana sosial lainnya. NGO ini  kegiatan utamanya adalah pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada kesehatan lingkungan. Harfa memiliki program Environment Service Programe (ESP) dimana program ini bertujuan untuk memberdayakan lingkungan agar tercipta lingkungan yang bersih dan sehat, Salah satu program ESP adalah CLTS yaitu Community Led Total Sanitation atau dalah bahasa Inodonesia bisa disebut dengan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STMB) program ini adalah pendampingan bagi desa binaan harfa dimana tujuannya agar masyarakat sadar akan kebersihan lingkungan. salah satu permasalahan lingkungan yang paling krusial di masyarakat adalah Buang Air Besar (BAB) disembarang tempat seperti di kebun, di pekarangan, di sawah dan ditempat lain yang semestinya tidak layak untuk dijadikan buang hajat. melalui CLTS ini harfa berusaha untuk mengaadvokasi masyarakat untuk sadar membuat jamban agar kebersihan lingkungan di masyarakat bisa meningkat. sudah sepuluh tahun lamanya harfa mendampingi masyarakat agar terciptanya hidup bersih dan sehat. selama sepuluh tahun itu pula sudah banyak hasil dan prestasi yang di ukir oleh harfa terkait kebersihan lingkungan. sudah banyak desa binaan harfa yang terbebas dari wabah penyakit seperti diare, campak, gatal-gatal dan penyakit lain akibat prilaku lingkungan yang buruk. Dalam hal ini Harfa tidak sendiri melakukan programnya di masyarakat, akan tetapi harfa di sponsori oleh lembaga donatur yang cukup besar milik pemerintah Australia yaitu Australian Aid dan Caritas Australia, dua lembaga ini yang bersinergi dengan harfa untuk melakukan pendampingan di masyarakat agar terciptanya masyarakat yang sehat dan sejahtera.

Diantara program ESP yang dilakukan harfa adalah :

1. CLTS (Community Led Total Sanitation)

Program ini bertujuan untuk mengadvokasi masyarakat agar sadar membuat jamban, program ini adalah program utama harfa karena kebersihan lingkungan dengan tidak ada lagi masyarakat yang BAB disembarang tempat merupakan tolak ukur keberhasilan harfa.

2. KKMBP (Kelompok Koperasi Berbasis Perempuan)

Program ini bertujuan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat khususnya ibu-ibu, dimana perempuan biasanya memilki integritas yang tinggi dibanding laki-laki dalam hal mengelola keuangan. program ini diperuntukan bagi ibu-ibu yang memiliki profesi sebagai pedagang di desanya untuk dapat membantu permodalan serta jaringan agar tercipta perekonomian masyarakat yang mandiri.

3. Kelompok Ternak Domba

Program ini diberikan kepada masyarakat yang sudah 100% memiliki jamban, tapi memiliki kondisi ekonomi yang masih lemah oleh karena itu harfa memberikan reward kepada masyarakat berupa ternak domba agar masyarakat memiliki penghasilan tambahan dari hasil ternak domba tersebut.

4. SAB (Sarana Air Bersih)

Program ini diberikan juga kepada masyarakat yang sudah 100% memiliki jamban baik cubluk maupun wc permanen. akan masyarakatnya masih memiliki kesulitan untuk mendapatkan air bersih, oleh karena itu dibuatlah sarana air bersih untuk menunjang kebutuhan masyarakt tersebut. Dalam program SAB ini masyarakat melakukan pendampingan pengelolaan SAB dengan konsisten agar masyarakat bisa merawat dan menggunakan SAB tersebut dengan baik.

5. Program Penanaman Pohon Umur Panjang (PPUP)

Pogram ini diperuntkan bagi masyarakat yang memiliki tempat tinggal dengan kontur tanah yang labil selain itu mereka telah memiliki jamban, karena dengan penanaman pohon umur panjang tanah yang labil tersebut dapat di tahan oleh akar pohon yang tumbuh.

6. Program penanaman pemanfaatan lahan pekarangan (PPLP)

Program ini diberikan kepada masyarakat yang telah memiliki jaban dan memilki lingkungan pekarangan yang belum termanfaatkan secara maksimal.

7. Promosi kesehatan di majlis ta'lim dan posyandu

program ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada ibu-ibu dan masyarakat yang hadir di majlis ta'lim dan posyandu terkait akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan bagaimana menjaga giji keluarga arar badan meraka tetap sehat dan bugar. 

dan banyak lagi program harafa yang lain seperti promosi kesehatan di sekolah, dan pemberdayaan pekarangan sekolah agar tercipta sekolah yang hijau dan sehat.

Tuesday, February 10, 2015

Peran Pesantren dalam Kemajuan Ekonomi Islam

Saya melansir dalam sebuah laman situs wartaekonomi.com, bahwasanya Bank Indonesia (BI) tengah mencanangkan  program Pesantren sebagai "Pilot Project" perekembangan bisnis Syariah di tanah air. Ini tentunya kabar baik bagi kita semua, mengingat apa yang kita ketahui bahwasanya pesantren identik dengan lembaga pendidikan yang tertinggal, kampungan, dan terkesan kolot. mohon maaf jika saya mengasumsikan pesantren seperti itu, karena memang di masyarakat kota pesantren terkesan seperti itu.

Dalam rangka mengembangan ekonomi umat, tentunya hal ini harus kita sambut baik dan harus kita dukung bersama. Ekonomi islam atau bisnis Syariah adalah bisnis yang mengedepankan nilai-nilai islami sebagai landasan dalam bertransaksi sehingga apa yang kita dapatkan dari hasi bisnis tersebut semuanya mengandung keberkahan. selama ini kita hanya mengetahui aktivitas bisnis dari segi konvensional saja dimana segala jenis transaksi itu di bolehkan, tapi dalam ekonomi islam ada batasan-batasan dan syarat-sayarat tertentu yang harus di penuhi sehingga bisnis itu layak di katakan Syar'i. seperti dalam transaksi keuangan tidak ada Spekulasi (Gharar), samar-samar (mayisir), haram, dan riba. karena apabila terdapat hal-hal yang seperti itu maka bisnis kita tidak akan ada keberkahan.

Peran pesantren dalam mengembangkan bisnis syariah selama ini belum begitu maksimal, akan tetapi ada beberapa pesantren di Indonesia yang sudah sangat maju dalam mengembangkan bisnis Syariah, seperti pesantren Sidogiri di Jawa Timur. Pondok pesantren tersebut mengembangakan Koperasi dan Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) di beberapa Provinsi. sampai tahun 2013 yang lalu pesantren ini sudah membuka 80 kantor koperasi dan 322 kantor pelayanan BMT dengan total aset mencapai Rp. 1,3 Triliun dan kas senilai lebih dari Rp. 7 Triliun. Jumlah yang sangat Fantastis untuk ukuran sebuah pesantren. 

Ada lagi pesantren Al-Ittifaq yang terletak di Jawa Barat, pesantren ini bergerak di bidang Agribisnis, Pesantren Al-Ittifaq saat ini telah mampu memasok tiga sampai empat ton sayuran setiap hari ke berbagai waralaba, swalayan, hotel, dan rumah sakit di Bandung dan Jakarta. Pesantren Al-Ittifaq kini mengelola 14 hektare lahan dengan 132 macam sayuran organik dan semiorganik yang dikelola 326 santri yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. 

Melihat Fakta yang terjadi di atas bahwasanya pesantren mampu untuk mengembangkan bisnis secara mandiri dengan penghasilan yang dibilang cukup Fantastis. kita berharap pesantren-pesantren yang lain juga mampu dalam berperan serta mengembangan ekonomi islam dalam hal ini berbisnis secara mandiri, karena manfaat yang bisa kita rasakan selain untuk kesejahteraan para santri yang ada di pesantren itu juga akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat sekitarnya, dan hal yang paling utama adalah peran pesatren dalam kemajuan ekonomi dan ketahanan pangan di Indonesia.

Semoga rencana BI dalam memajukan pesantren sebagai Pilot Project kemajuan Ekonomi Islam dapat terlaksana dan berjalan dengan lancar. serta mampu memberikan kemajuan ekonomi umat islam.


Monday, February 9, 2015

Mobnas dan Revolusi Mental

Kunjungan presiden jokowi ke malaysia menghasilkan sebuah kesepekatan berupa pembuatan mobil nasional (mobnas), rencana pembuatan mobnas ini bekerja sama antara Proton Holding Company milik Malaysia beserta PT. Adiperkasa Citra Lestari miliki Hendropriyono mantan kepala BIN dan juga timsesnya jokowi semasa kampanye. Kesepekatan ini jelas menuai kontropersi mengingat mobil nasional disini bukanlah mobnas asli buatan dalam negeri melainkan buatan Malaysia (proton) yang di rakit dan dipasarkan di Indonesia. 

Tentunya ini menjadi sebuah paradoks bagi pemerintahan Jokowi yang katanya menyerukan Revolusi mental, yaitu Revolusi dimana salah satunya kita tidak menggantungkan hidup lagi pada negara lain apalagi negera seperti Malaysia yang sejak dulu selalu membuat emosi rakyat Indonesia. akhir-akhir ini pun Malaysia membuat ulah dengan menghina para TKI Indonesia yang di lakukan oleh salah satu perusahaan yang mengiklankan produknya di Malaysia, yang isinya "Fair Your Indonesian Maid Now".
Pencanangan Mobil Nasional buatan Malaysia tidak selaras dengan pribadi jokowi yang pernah naik daun berkat mobil Esemkanya. Apa kabar Esemka sekarang ? nyaris dilupakan oleh Jokowi. Jokowi laksana kacang lupa akan kulitnya.

Revolusi Mental tapi kebijakannya selalu yang aneh-aneh yang terkesan ditunggangi kepentingan politik dan jatah bagi-bagi kue. Kita tahu semua Hendropriyono adalah mantan ketua BIN yang juga timses nya Jokowi selama pilpres berlangsung, tentunya Hendropriyono memberikan andil yang cukup besar atas kemenangan Jokowi menjadi Presiden. karena budi baik itulah mungkin Jokowi ingin membalasnya dengan menjadikan PT. Adiperkasa Citra Lestari milik Hendropriyono sebagai join Partnernya Proton Malaysia untuk membuat Mobil Nasional (Mobnas) di Indonesia.

Menurut Hendropriyono kerja sama ini memang harus diambil karena membangun pabrik asli Indonesia membutuhkan dana sangat besar. Dengan menggandeng Proton Hendropriyono mengatakan proses produksi akan lebih efeisien. Proton juga akan membantu pemasaran dan jaringan "ini sama-sama membangun bangsa" (Tempo;08/02/15).

Revolusi Mental belum terjadi;

Gagasan Revolusi mental Jokowi hanya omong kosong belaka, omong kosong yang bertujuan menipu kepercayaan rakyat. Revolusi mental tidak terjadi di masyarakat bahkan dalam kabinet kerjanya sendiri. "Hal ini mengindikasikan apakah benar Jokowi adalah seorang Neolib ? Benar, Jokowi bukanlah Ideolog, melainkan pengusaha. Ideolog adalah penggagas, penafsir, dan pelaksana ideologi (cita-cita besar gagasan) untuk mewujudkan masyarakat bermartabat, adil, sejahtera, berkebudayaan tinggi, dan berperadaban. Tidak seperti tokoh-tokoh pendahulunya, Bung Karno (penggali Pancasila), Bung Hatta (pencetus ekonomi kerakyatan atau Koperasi), Bung Sjahrir ( Penggagas sosialisme kerakyatan ala Indonesia), Serta Ki Hajar Dewantara (Penggagas dan pelaksana pendidikan berbasis kebangsaan / kerakyatan) mereka semua adalah tokoh Ideolog." (kompas; 08/02/15).

Lantas mau dibawa kemana Indonesia, jika presidennya hanyalah seorang pelaksana kepentingan-kepetingan tertentu bukan seorang penggagas yang mampu untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Tidak heran jika orang mengatakan Jokowi adalah Presiden Boneka, Jika presidennya saja boneka apalagi rakyatnya. Apakah ini yang dimaksud Revolusi mental, membuat rakyat menjadi kaku dan gamang.

Semoga Presiden Jokowi menyadari akan kesalahan-kesalahannya, mungkin saja jokowi masih dalam tahap warming up untuk menjadi seorang Presiden. semoga kebijakannya nanti lebih pro rakyat dan mengutamakan kepentingan rakyat, karena beliau dikenal sebagai presiden yang merakyat.

Semoga mobil Nasional (mobnas) dapat tercipta oleh asli hasil kreasi anak bangsa bukan hasil orang lain yang di jiplak dan hanya ganti merek saja. karena kita percaya bahwa Indonesia memilki segudang orang pintar dan orang yang kompeten dan juga segudang sumber daya alam yang bisa kita berdayakan. Jika Indonesia menyadari akan kekuatannya, saya yakin Indonesia akan kembali Jaya.


Friday, February 6, 2015

Membangun Keluarga Bahagia

Setiap orang tentunya ingin memiliki keluarga bahagia, keluarga yang harmonis, dan keluarga yang sejahtera. akan tetapi tidak sedikit keluarga yang merasakan keluarganya seperti neraka dan musibah bagi para anggotanya, tentunya kita tidak ingin mengalami hal itu. bagaimanakah agar kita memiliki keluarga yang bahagia, harmonis, dan sejahtera sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw ; berikut hal-hal yang perlu kita lakukan dan kita persiapkan selaku kepala keluarga :

1. Pesiapan yang matang

Membina rumah tangga tentunya bukan seperti kita membeli peralatan rumah yang sekali pakai lalu habis. memulai hidup berumah tangga adalah babak baru kehidupan yang akan kita jalani, sampai akhir hayat kita, untuk menjadikan keluarga dan rumah tangga yang bahagia, sebelum menikah kita harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang. apa saja yang perlu kita persiapkan ?? pertama, kita harus mempersipakan ilmu berumah tangga dan ilmu agama, dengan kita mengetahui ilmu berumah tangga dengan baik, kita akan senantiasa tegar ketika ada rintangan yang menghalangi perjalanan rumah tangga kita, dengan menguasai ilmu agama rumah tangga akan terasa tenang dan damai karena kita tahu dan paham tuntunan yang telah di berikan oleh Rasulullah dalam membina rumah tangga yang baik. 

kedua, kita harus mempersiapkan financial. financial atau keuangan biasanya menjadi penyebab utama adanya perselisihan antar anggota keluarga karena hak-hak dan kebutuhan meraka tidak terpenuhi. untuk menjadi kepala keluarga yang baik tentunya kita juga harus bisa mempersiapkan bekal rumah tangga kita dengan financial yang mencukupi segala keperluannya. tentunya financial atau keuangan bisa kita raih dengan cara bekerja atau berwirausaha, saya sarankan untuk mulailah berwirausaha karena walaupun wirausaha tidak berpenghasilan tetap tapi akan tetap berpenghasilan dan jika kita pintar memanfaatkan situasi dan memenejnya, wirausaha justru akan menjadi jalan kita untuk memiliki financial yang serba berkecukupan.

ketiga, jagalah kesehatan. kesehatan merupakan faktor yang juga sangat penting untuk kita perhatikan. jangan sampai salah satu anggota keluarga kita sakit berkepanjangan, karena itu akan menajadi beban bagi rumah tangga kita. cara menjaga kesehatan adalah dengan olah raga yang teratur, makan makanan yang sehat dan bergiji, dan rajin untuk mengecek kesehatan.

keempat, Qonaah atau mensyuri apa yang ada, kelaurga yang rajin bersyukur akan senantiasa di hiasi kebahagiaan karena apapun rezeki yang Allah berikan mereka syukuri, ingat dengan bersyukur Allah akan menambah nikmat-Nya kepada kita.

2. Maknai arti dan tujuanberkeluarga

Memaknai arti sebuah pernikahan bahwa ia diciptakan untuk melengkapi hidup kita dan untuk memberikan ketenangan batin kepada kita. keluarga adalah sebagai pelindung, tempat berbagai kebahagiaan maupun keluh kesah. keluarga yang dilandasi dengan iman kepada Allah sang pemilik kehidupan tentunya akan membawa kita pada kebahagiaan dan rasa syukur yang tak terhingga karena sudah diberikan keluarga sebagai tempat berlindung kita.

3. Ciptakanlah kasih sayang

Bermesraanlah dengan istri, bercandalah dengan anak-anak, dan bahagiakanlah kedua orang tua dan mertua kita jika mereka masih ada bersama kita. dengan demikian keluarga akan terasa bagaikan surga.

itulah tips membangun keluarga yang bahagian, semoga kita yang belum menikah akan segera dipertemukan oleh Allah dengan pasangan hidup yang Sholeh dan Shoehah sehingga terbentuk keluarga yang sakinah, mawadah wa Rahmah.. Aamiin :-)


Saturday, January 3, 2015

Budaya Konsumtif Orang Indonesia


Budaya konsumtif adalah kebiasaan seseorang atau masyarakat untuk mengelurkan penghasilanya untuk hal-hal yang diluar kebutuhan pokok sehari-hari, seperti keinginan untuk membeli brang-barang aksesoris, keinginanan untuk memebeli kendaraan yang diluar batas kebutuhan, keinginan untuk membeli jajanan,kebutuhan untuk berwisata, keinginan untuk mengikuti gaya-gaya artis dan lain sebagainya. Sehingga konsumsi tersebut menjadi sebuah kebiasaan yang diulang-ulang namun diluar batas kemampuan. 


Orang Indonesia terkenal dengan budayanya yang begitu ramah, keberagaman budaya di Indonesia menjadikan negeri ini surga bagi para turis asing. Namun dibalik keramahan itu ternyata terdapat kebiasaan yang kurang baik, kebiasaan itu adalah konsumsi yang berlebih (Mubadzir). 

Kenapa saya menganggap konsumtif adalah suatu budaya, sebagimana arti dari budaya itu sendiri yaitu tindakan yang diulang-ulang sehingga menjadi suatu kebiasaan yang utuh. Budaya konsumtif adalah kebiasaan orang-orang Indonesia yang seirng dilakukan dan menjadi kebiasaan untuh. 

Dampak baik dan buruknya budaya konsumtif Dampak positif dari masyarakat Indonesia yang memiliki budaya konsumtif adalah masyarakat dapat menyalurkan nafsu konsumsinya sehingga roda perekonomian dapat berputar dengan cepat, semakin banyak produk yang dikonsumsi masyarakat semakin banyak pula jumlah produksi yang dilakukan oleh para produsen, semakin baik perekonomian akan semakin banyak lapangan pekerjaan yang dapat diserap, sehingga masyarakat akan terus berpendapatan dan melanjutkan budaya konsumtifnya. 

Sedangakan dampat negative dari budaya konsumtif adalah akan terjadinya kesenjangan antara pendapatan dan pengeluaran, dampaknya masyarakat akan menambah beban hutang, semakin banyak hutang yang dimiliki akan semakin sulit bagi seseorang untuk keluar dari jeratan hutang tersebut, sehingga hal itu akan menekan dirinya untuk berbuat kriminal, semakin tinggi tingkat kriminal di masyarakat akan berdampak pada kekacauan keamanan dan hal tersebut tentunya akan berdampak pital terhadap stabilitas ekonomi masyarakat. 

Budaya konsumtif memang bagus selama hal tersebut dilakukan diatas kewajaran, artinya masyarakat dapat mengontrol pengeluarannya untuk konsumsi sesuai dengan batas pendapat yang diperolehnya. Apabila seseorang atau masyarakat melakukan pengeluaran diluar batas kemampuannya maka yang terjadi adalah berhutang atau melakukan pelanggaran atau tindakan kriminal. 

Seharusnya masyarakat malakuan konsumsi tidak melebihi batas kemampuannya dalam menghasilkan pendapatan (Income), karena bila masih ada anggaran (budget) yang melebihi pengeluaran maka masyarakat bisa menabung (saving) untuk masa depan atau untuk dana investasi atau dana asuransi sehingga hal tersebut dapat memproteksi kehidupan masyarakat dimasa depan. Tidakan yang harus dilakukan! Sehausnya kita masyarakat Indonesia tidak terlalu berlebihan dalam melakukan konsumsi, kita harus melakukan penganggaran yang baik untuk kebutuhan kita sehari-hari, jangan sampai uang yang kita keluarkan melebihi batas pendapatan yang kita miliki. 

Disamping itu kita harus meningkatkan produktivitas kita sehingga kita mampu menghasilakan penghasilan yang lebih. Budaya konsumtif harus kita ubah kedalam budaya menabung, karena dengan menabung kita bisa melakuan Investasi. Dengan berinvestasi kita akan dapat menghasilkan penghasilan yang lebih, sehingga hal tersebut akan meningkatkan daya beli kita dan kita akan memiliki kemampuan yang lebih pula dalam hal konsumsi. 

Begitulah hukumnya mengapa orang-orang kaya bisa semakin kaya, karena mereka menginvestasikan sebagian besar harta kekyaanya sehingga dapat menghasilkan pasif (passif income), artinya uang merekalah yang bekerja mendapatkan penghasilan bagi mereka, kemudian mereka mengakumulasikan harta itu lalu menginvestasikannya kembali begitulah terus menerus sehingga mereka akan terus semakin kaya. Meraka hanya melakuan konsumsi setelah hasil pendapatan (Income) dikurangi untuk Investasi atau menabung (S=I-E).

Prospek Ekonomi Indonesia setelah berlakunya MEA 2015


Tahun 2015 ini pundametal ekonomi Indonesia diperkirakan tidak akan jauh dari tahun 2014, menurut BI pertumbuhan ekonomi diperkirakan hanya mencapai 5,6% lebih baik 0,2% dibanding tahun 2014 yang hanya 5,4%. Tahun 2015 ini Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan diberlakukan itu artinya kita siap menghadapi era baru ekonomi yaitu era Globalisasi ekonomi yang akan terintegrasi di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). 


Pertanyaannya apakah kita sudah siap menghadapi semua itu ?, jawabanya siap tidak siap kita harus menghadapi semua itu, karena memang sudah didepan mata. Terdapat empat hal yang akan menjadi focus MEA pada tahun 2015 yang dapat dijadikan satu momentum yang baik untuk Indonesia. Pertama, Negara-negara dikawasan ASEAN akan dijadikan sebuah wilayah kesatuan pasar basis produksi. Dengan terciptanya kesatuan pasar akan membuat arus barang , jasa, investasi, modal dalam jumlah yang besar dan tenaga kerja (skilled labour) menjadi tidak ada hambatan semua akan mudah keluar masuk antar anggota Negara ASEAN. 

Kedua, MEA akan dibentuk sebagai kawasan ekonomi dengan tingkat kompetensi yang tinggi, sehingga mewajibkan para pengusaha lokal untuk meningkatkan kualitas produknya. Dalam hal ini setiap pengusasha harus memenehui syarat yang meliputi Competition policy, consumer protection, Intellectual Property Right (IPR), taxtation, dan E-Commerce. Dengan demikian akan tercipta iklim persaingan yang adil, mencegah terjadinya pelanggaran hak cipta, meningkatkan perlindungan dari agen-agen asuransi, menciptakan jaringan transportasi yang efisien, aman dan terintegrasi, dan meningkatkan perdagangan dengan media elektronik seperti system online. 

Ketiga, MEA akan dijadikan suatu kawasan dengan perkembangan ekonomi yang merata, dengan memprioritaskan kepada Usaha dan Industri Kecil Menengah (UKM & IKM). Kemampuan daya saing dan dinamisme UKM dan IKM akan ditingkatkan dengan mempasilitasi mereka dengan akses teknologi dan informasi terkini, kondisi pasar, serta pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam hak kompetensi dan kemampuan. 

Keempat, MEA akan dijadikan secara penuh sebagai kawasan ekonomi Global, dengan membangun sebuah system untuk meningkatkan koordinasi antar negera-negara kawasan ASEAN. Meningkatkan partisipasi antara Negara-negara di kawasan ASEAN dengan memberikan bantuan koordinasi terhadap Negara ASEAN yang masih tertinggal. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemampuan industry dan produktivitas sehingga tidak terjadi peningkatkan partisipasi mereka pada skla regional namun juga meningkatkan kemampuan bersaing secara global. 

Bagi Indonesia MEA akan menjadi hal yang baik jika kemampuan daya saing Indonesia semakin ditingkatkan hal tersebut dikarenakan hambatan perdagangan akan berkurang bahkan tidak ada, dengan demikian Indonesia akan mampu meningkatkan ekspor sehingga hal tersebut akan meningkatkan PDB Indonesia. Akan tetapi disamping itu peningkatan daya saing terhadap Negara lain di kawasan ASEAN juga akan meningkat, peningkatan impor akan semakin tak terbendung produk local akan bersaing dengan produk luar negeri yang lebih berkualitas dan harganya lebih terjangkau hal tersebut akan meningkatkan defisit perdagangan Indonesia itu sendiri. 

Dalam hal Investasi, kondisi ini akan memudahkan Investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia, sehingga dapat menstimulus perkembangan ekonomi dalam hal peningkatan terknologi dan infrastruktur, meningkatkan lapangan kerja dan dapat meningkatkan kompetensi dan kemampuan (human capital) Indonesia, serta akses yang lebih mudah kepada pasar dunia. Namun hal tersbut dapat meningkatkan resiko Eksploitasi Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia, karena investor asing selain memiliki kemampuan dalam hal modal mereka juga memiliki kemampuan dalam hal teknologi dan sumber daya untuk mengeksploitasi alam. Indonesia terkenal dengan melimpahnya sumber daya alam yang dimiliki akan tetapi pemerintah Indonesia belum mampu untuk membuat regulasi yang tegas dalam hal eksploitasi yang dilakukan oleh pihak asing. 

Dalam hal tenaga kerja, hal tesebut dapat meningkatkan kesempatan pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan di kawasan Asia Tenggara, daya saing antar manusia akan semakin ketat jika tenaga kerja Indonesia tidak mempu meningkatkan kemampuan dan kompetensinya maka tidak heran jika pada masa berlakunya MEA ini tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia akan dengan mudah kita temui, jika dilihat dari segi pendidikan dan produktivitas masyarakat Indonesia masih kalah bersaing dengan negera-negara lain di kawasan ASEAN seperti Singapura, Malaysia maupun Thailand. 

Dengan diberlakukannya MEA ini, Indonesia diharapkan mampu bersaing sehingga dapat meningkatkan keunggulan skala ekonomi dalam negeri sebagai basis memperoleh keuntungan. Akan tetapi Indonesia juga harus hati-hati karena resiko di depan, jika tidak mampu bersaing Indonesia hanya akan menjadi penonton dinegerinya sendiri. Untuk itu perlau adanya kolaborasi yang apik antar otoritas Negara dan para pelaku usaha, infrastruktur baik secara fisik dan social (hokum dan kebijakan) peru dibenahi, serta pelu adanya peningkatan kemampuan dan daya saing tenaga kerja dan perusahaan di Indonesia.