Pedagang Lebih Mulia Daripada Pengemis
Polemik seputar zakat dan pajak masih terus terdengar hingga saat ini, dimana kalimat kesejahteraan seperti menjadi sesuatu yang harus direalisasikan secepatnya. Namun, taukah, peran pemerintah serta masyarakat adalah elemen terpenting untuk dapat menjalankan ketentuan yang ada agar ‘kesejahteraan’ tidak keluar dari definisi asalnya.
Pernahkah anda berfikir, mana yang lebih mulia antara pengemis dan pedagang? Seringkali kita melihat para pedagang dengan keringat yang bercucuran dari tubuhnya, namun menurut banyak orang hal tersebut lebih mulia daripada harus meminta-minta ‘dengan alasan’ sudah tidak ada lapangan pekerjaan lagi.
Pedagang, mereka tidak butuh sedekah dari kita, tapi mereka hanya butuh dagangan mereka dibeli. Sobat, jika kita bertemu pedagang asongan seperti ini bantulah mereka dengan membeli dagangan mereka meskipun kita tidak terlalu membutuhkan.
Mungkin saja di jalan depan ada anak-anak yang lapar, sesuatu yang tidak kita butuhkan itu kita berikan kepadanya Yakinlah, mereka berusaha untuk tidak menjadi peminta dan pengemis tapi mereka berusaha untuk keluarga mereka. jauhkan Indonesia kita dari sifat meminta-minta, baik meminta uang dijalanan, atau meminta jabatan di perkantoran.
Jadilah sosok perubahan bangsa menuju arah yang lebih baik.
***
“Lebih baik seseorang bekerja dengan mengumpulkan seikat kayu bakar di punggungnya dibanding dengan seseorang yang meminta-minta (mengemis) lantas ada yang memberi atau enggan memberi sesuatu padanya.” (HR. Bukhari no. 2074)
0 comments:
Post a Comment