Saturday, July 13, 2013

Masa Depan Ekonomi Indonesia dan Hancurnya perekonomian Amerika.

Krisis ekonomi masih menghantui AS dan Eropa. Dunia masih menunggu apakah ada cara untuk mengatasi krisis yang melanda AS dan Eropa? Namun yang pasti, cepat atau lambat AS tidak akan lagi menjadi yang Nomor Satu di dunia. Eropa juga masih dalam kondisi mengenaskan. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Bagaimana masa depan ekonomi Indonesia? 

Kondisi perekonomian dunia saat ini masih didominasi AS. Tetapi AS sedang dalam tekanan yang sangat berat. Hutangnya mencapai 100% PDB. Secara pergerakan, perekonomian AS memang masih terus bergerak. Tetapi sangat lambat dengan pengangguran yang tinggi. Jadi dalam waktu dekat, perekonomian AS masih yang terbesar. Karena ekonomi China masih 1/3 ukurannya dari AS. 

 Namun yang pasti saat ini, AS tidak lagi menjadi yang nomer satu dalam perekonomiannya. Bagaimana dengan perekonomian Eropa? Ternyata lebih mengenaskan lagi. Terjadi krisis utang publik di negara-negara Uni Eropa, seperti Yunani, Irlandia, Portugal, Spanyol dan Italia. Rasio utang negara-negara ini melebihi PDBnya. Akhirnya karena perekonomian Eropa sudah bersatu, maka masalah utang ini sangat tergantung pada Jerman dan Prancis. Dua negara ini, cukup kewalahan. Jadi bisa dikatakan masa depan perekonomian Eropa cukup kelam, kecuali Jerman, Prancis dan Turki yang ekonominya mulai menggeliat setelah dipimpin oleh PM Recep Tayip Edrogan. Memang tidak bisa kita pungkiri antara ekonomi dan politik memang saling terkait. Ketika sebuah negara tidak lagi memiliki kekuatan ideologi, maka negara-negara besar seperti Daulah Utsmaniyah (di masa akhir kekhilafahan) di Turki, Romawi, Spanyol dan Inggris terancam mengalami penurunan kejayaan hingga keruntuhan. 

Hal ini juga karena negara-negara tersebut sudah memiliki ketergantungan kepada negara-negara lain. Artinya sejarah menunjukkan bahwa negara-negara tadi memiliki utang yang cukup besar. Dalam hal ini AS harus belajar dari sejarah, bahwa masa depannya akan sangat suram. Sistem perekonomian Kapitalisme tidak akan mampu menyelamatkannya. Selama ini Inggris dan AS menggunakan pola kapitalisme keuangan non riil. Produk-produk perdagangannya tidak jelas dan spekulatif. 

Inilah sebenarnya yang memukul perekonomian dunia. Indonesia harus mempelajari betul bagaimana posisinya saat ini dalam percaturan politik internasional. Saat ini pergeseran kekuatan perekonomian menuju Asia. China memegang posisi yang terdepan. Hanya China akan menjadi yang terbesar di dunia kalau AS tidak terlalu anjlok. Tetapi kalau perekonomian AS mengalami krisis berkepanjangan,maka perekonomian dunia, termasuk China akan menderita juga. Ini karena sistem perekonomian Kapitalisme-Liberal masih menjadi satu jaringan yang membelit dunia. Kemudian salah satu ciri perekonomian yang akan tampil ke depan adalah perekonomian dengan jumlah penduduk yang besar seperti China, India, Brazil dan Indonesia. Menurut para pakar Ekonomi Negara-negara tersebut akan mejadi pememimpin ekonomi dunia, Indonesia yang memiliki jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa akan menjadi The 7 Largest Economic in the World. Sehingga kalau melihat analisa perekonomian dunia, maka perekonomian negara maju seperti AS dan Eropa akan melemah, dan akan berkembang perekonomian dengan jumlah penduduk yang sangat besar terutama di Asia. Di sinilah sebenarnya Indonesia harus mempelajari peta kekuatannya. Memang perekonomian Indonesia tidak terlepas dari kepastian perekonomian AS dan Eropa. Tetapi, berbeda dengan China, perekonomian Indonesia lebih bersifat domestik. Ekspornya hanya sekitar 28% dari PDB. Inilah yang sebenarnya juga menyelamatkan Indonesia sehingga tidak terseret krisis terlalu jauh. Sebenarnya kondisi Indonesia akan tetap stabil dan mungkin akan semakin bertumbuh apabila lebih memfokuskan pada perekonomian dalam negeri. 

Justru ancaman akan muncul dengan adanya perekonmoian Global dimulai dengan perjanjian Asean Free Trade Area (AFTA) yang akan dimulai tahun 2015. Ini memungkinkan Negara-negera yang memiliki produk yang lebih unggul akan mengeruk pasar domestic Indonesia sehingga pengusaha-pengusaha local akan kalah persaingan. Untuk itu Indoneisa harus memepersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul, SDM yang lebih kompeten guna mengolah potensi sumber daya alam Indonesia yang begitu melimpah, jangan sampai kita menjadi budak di negeri sendiri. 

Caranya adalah Bagaimana pemerintah lebih serius menangani perekonomian dalam negeri agar semakin tumbuh. Kuncinya adalah pembangunan sektor riil. Dan yang terutama, berarti pemerintah harus membenahi infrastruktur dalam negeri. Karena inilah yang menjadi hambatan perekonomian dalam negeri. Bisa dibayangkan, dengan kondisi jalan yang selalu rusak, bagaimana sektor pertanian, perdagangan dan perindustrian bisa berjalan baik. Anggaran perbaikan jalan dan jembatan sebenarnya ada. Tetapi masalahnya tata kelola anggaran itu yang bermasalah. Terlalu banyak yang dikorupsi yang terjadi di negeri ini. Kasus Korupsi seakan sudah menggurita di ranah system Ekonomi dan perpolitikan Indonesia. 

Korupsi merupkan kelamahan terbesar Indonesia. Ini di sebabkan karena system Demokrasi yang yang menjarat negeri ini. System Demokrasi memungkinkan para politisi melakukan korupsi karena bisa kita sadari bahwa system Demokrasi membutuhkan kost yang begitu tinggi. Untuk mencapai Indonesia emas dan menjadi salah satu negera dengan perekonomian terkuat di dunia, tentunya pemerintah harus memeberantas para koruptor yang sudah merasuk pada sistemik pemerintahan Indonesia itu sendiri. Perompakan Birokrasi adalah jalan yang bisa di tempuh atau yang lebih ekstrem lagi adalah dengan merubah system Demokrasi ke dalam system Ekonomi Islam / Sistem Syariah yang lebih memeiliki moralitas dan ketegasan, serta system yang tidak memerlukan kost yang begitu tinggi. Apakan hal ini bisa di lakukan ? Wallahualam. 

Jangan sampai peluang yang dimiliki Indonesia ini menjadi sia-sia, dan kita hanya menjadi bangsa yang diburu dan dimanfaatkan kepentingan-keptentingan asing yang mengeruk kekayaan negeri ini. Dan jangan sampai pula masyarakat Indonesia menjadi budak-budak meraka para pemiliki modal. Karena dengan adanya perekonomian global tentunya akan memudahkan para pelaku asing bermain dengan bebas di bumi Indonesia. Dan jangan sampai pula Amerika yang perekonomiannya sudah hamper hancur memanfaatkan kelemahan Indonesia sebagai alat mereka dalam mengendalikan dunia.

1 comment: