Sunday, December 14, 2014

Perekonomia Indonesia setelah Berlakunya AFTA


Setelah Amerika dan Eropa mengalami kebangkrutan. Ekonomi dunia kini tengah bergerak di kawasan Asia terutama Cina atau Tiongkok, negera ini kini telah menjadi raksaksa ekonomi dunia dengan PDB mencapai $17,6 Triliun, angka tersebut mencapai 16,5 % proporsi ekonomian dunia, angka tersebut telah mengalahkan perekonomian Amerika yang terkenal dengan adikuasa ekonomi dunia yang hanya memiliki proporsi mencapai 16,3 % perekonomian dunia.


Memang tidak bisa dipungkiri ekonomi dunia kini berkiblat ke negara Cina, hal ini terbukti dengan banyaknya barang-barang hasil produksi Cina yang tersebar diberbagai negara di Dunia. Apalagi dengan akan dibukanya Asean Free Trade Area (AFTA) atau Kawasan bebas ekonomi Asean, maka selain barang-barang Cina yang akan mudah membanjiri pasaran di kawasan Asean maka arus orang pun atau arus tenaga kerja ahli akan dengan mudah mendominasi persaingan kerja di kawasan Asean.

Sudah dipastikan kiblat selanjutnya dalam hal ekonomi adalah kawasan Asia yang dipimpin oleh Cina sebagai protokolnya. kawasan ASEAN sendiri dimana Indonesia sebagi negara yang memiliki penduduk terbesar keempat dunia akan mengalami perkembangan ekonomi yang cukup pesat hal ini diperkuat dengan prediksi para ahli ekonomi bahwa pada tahun 2030 Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-7 di dunia, ditambah lagi Indonesia diuntungkan dengan bonus Demografi yang cukup besar.

Saat ini Indonesia masih menduduki peringkat 16 besar ekonomi dunia, dan di perkirakan pada tahun 2030 Indonesia sudah benar-benar menduduki peringkat 7 besar ekonomi dunia. perekonmian global memang mendorong negara-negara yang memiliki penduduk terbanyak dan luas wilayahnya menjadi negara-negara yang memiliki peluang yang lebih besar dalam perdagangan dan kerjasama ekonomi, hal ini dikarenakan jumlah penduduk yang terus meningkat sehingga nilai konsumsipun terus meningkat.

Negara-negara yang memiliki nilai ekonomi terbesar sehingga disebut G-20 atau Giant 20 diantaranya adalah Amerika Srikat, Tiongkok, Jepang, Jerman, Prancis, Brazil, Inggris, Rusia, India, Italia, Kanada, Australia, Spanyol, Korea Selatan, Meksiko, Indonesia, Turki, Belanda, Arab Saudi, dan Swiss. akan tetapi dikarena kawasan eropa dan Amerika tengah dilanda kerisis maka perkonomianpun bergeser ke kawasan Asia seperti Tiongkok atau Cina dan kawasan Asean lainnya dalam hal ini Indonesia. jadi tidak heran jikalau Indonesia menjadi tujuan para Investor asing untuk menanamkan modalnya dinegeri ini.

Presiden Jokowi dalam pertemuan APEC (Asia Pacific Economic Conference) mengemukakan bahwa Indonesia membuka pintu yang selebar-lebar untuk para Investor Asing dapat menanamkan modalnya di Indonesia. Hal ini tentunya dapat menguntungkan dan dapat merugikan Indonesia, menguntungkan jikalau dengan masuknya dana asing tersebut maka Indonesia dengan leluasa membangun inprastruktur dalam negeri tanpa membebani APBN semua dibiayai oleh pihak asing, ruginya jika semua sektor infrastruktur milik asing maka negara sama sekali tidak memiliki peran dalam mensejahterakan rakyatnya karena semua telah diprivatisasi oleh piahk asing, dalam hal ini tidak akan ada makan geratis bagi rakyat Indonesia untuk menggunakan tempat-tempat umum seperti bandara, pelabuhan, publik transport, kereta api, dan lain-lain.

Yang lebih memprihatinkan jika dana asing masuk dengan mudah adalah digunakan untuk mengeksplorasi bahan tambang dan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia seperti minyak mentah, emas, tembaga, nikel, dan lain-lain, jika hasil tambang tanah sendiri saja di ambil oleh pihak asing, maka jangan harap negara mampu menjamin kemakmuran rakatnya, karena semua kekayaan telah dicuri oleh pihak asing. Indonesia memang mampu menjadi negara dengan ekonomi ke 7 terbesar di dunia, akan tetapi rakyatnya hanya menjadi pemeran pembantu karena pemeran utama sudah diambil alih oleh pihak asing, dan tentu kesejahteraan yang lebih akan berpihak kepada pihak asing pemilik modal ketimbang penduduk pribumi yang hanya menjadi seorang pegawai.

Begitulah potret Indonesia kira-kira dimasa dimana AFTA diberlakukan, inilah Kapitalisme dimana pemilik modal lah yang akan menguasai segalanya, ditambah lagi pemerintah yang memberikan jalan terbuka untuk mereka, maka makin senanglah mereka, dan makin menederitalah rakyat kita, karena apapun yang tidak dilandasi dengan berdikari maka selamanya kita akan mengalami ketergantungan kepada orang lain.

0 comments:

Post a Comment