Monday, March 24, 2014

Dampak ekonomi Pasca Pemilu

Pertumbuhan ekonomi adalah proses pertumbuhan kondisi perekonomian suatu negera secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. (wikipedia)

Indonesia memiliki potensi ekonomi yang sangat menjanjikan, tidak heran jika indonesia di prediksi akan menduduki 10 besar negara dengan perekonomian paling kuat. Indonesia dengan posisi geografis yang sangat setrategis dan demografi yang cukup besar, menjadikan para pemilik modal tertarik untuk menanamkan modalnya Indonesia.

Sekarang Indonesia tengah dihadapi dengan Pemilihan Umum (Pemilu) yang mengharuskan Indonesia fokus dengan hajatan akbar tersebut. padahal di tahun 2015, semua negara ASEAN telah menyepakati akan diberlakukakannya AFTA (Asean Free Trade Area) perdagangan bebas ini mengharuskan arus uang, barang maupun orang sebagai sumber daya profesional akan dengan mudah masuk ke Indonesia.

Setidaknya ada dua kemungkinan yang akan terjadi pada Indonesia. yang pertama, jika pemilu ini berakhir dengan damai dan menghasilkan pemimpin yang diharapkan oleh seluruh rakyat Indonesia, maka Indonesia akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang stabil. itu dikarena stabilitas politik akan membuat kepercayaan investor semakin tinggi, sehingga akan lebih banyak lagi para investor asing maupun lokal yang akan meinvestasikan modalnya di Indonesia.

kedua, adalah kebalikan dari keadaan tadi. apabila pemilu di Indonesia mengalami kekacauan (Chaos) dikarenakan adanya pihak-pihak tertentu yang tidak puas dengan hasil pemilu. maka keadaan ekonomi Indonesia pun akan mengalami kekacauan. karena sentimen para investor terhadap kekacauan di suatu negara akan membuat mereka menarik modalnya dan tidak berminat menginvestasikan modalnya di Indonesia.

Indonesia harus memiliki setrategi khusus guna menghadapi AFTA ini. karena apa yang kita ketahui selama ini tidak banyak persiapan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia di dalam menghadapi persaingan ini. bahkan mediapun lebih fokus pada pemilu ketimbang memberi informasi kepada masyarakat bahwa akan datang masa dimana kekayaan dan potensi alam indonesia akan dijiarah oleh negara lain melalui perdagangan bebas yang bernama AFTA.

perdagangan bebas sejatinya adalah produk yang lahir dari ekonomi kapitalisme. dimana sistem ekonomi ini selalu mementingkan individu. siapa yang memiliki modal besar maka ia yang akan menguasai pasar, disini hukum rimba benar-benar berlaku.

Lantas apa yang harus kita lakukan ?

setidaknya ada beberapa hal yang bisa kita lakukan selaku rakyat Indonesia yang memiliki kekayaan alam yang begitu luar biasa.

menurut saya campur tangan pemerintah dalam hal ini sangatlah dominan, apabila kebijakan pemerintah lebih kepada pro-rakyat maka jangan sampai rakyat menjadi korban dari keganasan AFTA ini, caranya yaitu dengan membuat regulasi dan perundangan yang tidak memberikan kebebasan yang terlalu besar kepada pihak asing. pemerintah berperan sebagai benteng pertahanan melalui regulasi-regulasi yang di lahirkannya.

sementara dari masyarakat dan juga pelaku ekonomi seperti sektor swasta hal yang harus dilakukan adalah meningkatkan daya saing yaitu dengan cara meningkatkan kualitas produk dan menekan biaya produksi semaksimal mungkin.

keahlian masyarakat dan sumber daya manusia harus di tingkatkan yaitu dengan cara melakukan banyak pelatihan-pelatihan dalam mengasah keahlian berwirausaha. sektor-sektor UKM harus lebih diberdayakan dan diberikan suntikan modal guna mengingkatkan produksi dan meningkatkan teknologi yang dimiliki untuk menciptakan efisiensi.

0 comments:

Post a Comment